Di Indonesia, banyak sekali cara untuk menikmati sepiring nasi, mulai dari cara penyajiannya hingga cara memasaknya. Kuliner kali ini akan membahas Nasi Gemuk. Kalau pulau Jawa memiliki Nasi Uduk, maka Pulau Sumatra memilih Nasi Gemuk sebagai tandingan Nasi Uduk.
Jika dilihat sekilas, nasi gemuk dan nasi uduk benar-benar persis. Biasanya nasi gemuk disantap pada saat sarapan. Nasi gemuk juga bisa ditemukan di Malaysia atau Singapura, namun lebih dikenal sebagai Nasi Lemak, karena rasanya yang berminyak karena kandungan santan didalamnya.
Nasi gemuk dibuat dari bahan beras, santan, daun salam, daun pandan, dan daun jeruk. Untuk memperkuat rasa dan membuatnya makin enak, ditambahkan juga bumbu halus yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, lada, ketumbar, dan jintan. Caranya, beras dicampur bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan, diaron, lalu dikukus selama sejam.
Untuk menikmati seporsinya nasi gemuk cukup mengeluarkan uang sekitar Rp. 4000,- / Rp. 6000,-. Biasanya nasi gemuk dinikmati dengan menu-menu pelengkap seperti telur rebus atau telur dadar iris, kacang goreng, sambal terasi, kerupuk, acar, irisan mentimun, dan bawang goreng. Selain itu, banyak penjual nasi gemuk di Jambi juga menjual jus pinang sebagai minuman pelengkapa saat makan nasi gemuk.
Untuk asal-usul dari nasi gemuk tidak dapat diketahui secara pasti. Namun sejak tahun 70an, nasi gemuk sudah populer dikalangan masyarakat Jambi sebagai menu sarapan mereka sebelum pergi sekolah atau pergi ke kantor. (Hikari/inloveindonesia.com) (foto: host.missosology.info, jatengtime.com)
sumber : http://ensiklopediaindonesia.com
Posting Komentar